كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ Arab-Latin Kullu nafsin żā`iqatul-maụt, wa nablụkum bisy-syarri wal-khairi fitnah, wa ilainā turja'ụnArtinya Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. Al-Anbiya 34 ✵ Al-Anbiya 36 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Menarik Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 35 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 35 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah menarik dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjabaran dari banyak ulama terhadap isi surat Al-Anbiya ayat 35, sebagiannya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan tiap-tiap jiwa itu akan merasakan kematian, tidak mungkin tidak, berapa tahun pun usianya diperpanjang di dunia. Dan keberadaannya di dunia ini tiada lain menjadi cobaan dengan menjalankan aturan-aturan syariat dalam bentuk perintah dan larangan, dan dengan terjadinya perubahan kondisi-kondisi, terkadang baik dan buruk. Kemudian tempat kembali dan tempat kesudahan itu adalah kepada Allah semata untuk perhitungan amal perbuatan dan pembalasannya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram35. Setiap jiwa, baik yang beriman atau kafir, pasti akan merasakan mati di dunia ini. Dan di dunia ini Kami mengujimu -wahai manusia- dengan berbagai kewajiban, kenikmatan dan kesengsaraan. Kemudian setelah wafat, kalian pasti akan kembali kepada Kami, bukan kepada selain Kami, lalu Kami memberikan balasan atas amalan kalian.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah35. كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati Yakni akan terpisah dari jasadnya, sehingga tidak ada satupun makhluk bernyawa yang akan hidup kekal. وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan Ibnu Abbas berpendapat, makna ayat ini adalah Kami akan menguji kalian dengan kesengsaraan dan kesejahteraan, sehat dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, haram dan halal, ketaatan dan kemaksiatan, serta hidayah dan kesesatan. Yakni agar Kami melihat bagaimana rasa syukur dan sabar kalian. وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَDan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan Kemudian Kami akan membalas kalian atas amal perbuatan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia{ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ} "Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya" Hasan al-Bashri mengatakan tentang ayat ini bahwasanya mereka satu nasib ketika nikmat itu datang. namun saat cobaan itu datang mereka pun saling mengundurkan diri!📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah35. Dan ketika keabadian untuk selain Allah itu sudah ditiadakan, maka setiap jiwa itu akan mati di dunia. Dan Kami berinteraksi dengannya dengan mengujinya menggunakan cobaan dan kenikmatan, serta kesengsaraan dan kesejahteraan supaya Kami bisa melihat apakah kalian akan bersabar saat menderita dan bersyukur saat mendapat nikmat? Dan hanya kepad Kami, kalian akan dikembalikan untuk dihisab dan dibalas.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahSetiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kalian} Kami menguji kalian {dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan} ujian agar Kami melihat bagaimana rasa syukur kalian terhadap sesuatu yang kalian cintai dan kesabaran kalian atas sesuatu yang kalian benci {kepada Kamilah kalian akan dikembalikanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H 35. Oleh karenanya, Allah berfirman, “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” Pengertian ini mencakup segenap nyawa para makhluk. Dan bahwa ajal ibarat gelas yang harus ditenggak oleh setiap makhluk, kendatipun masa hidup seseorang hamba lama dan dikarunia umur panjang. Akan tetapi, Allah menciptakan para ahambaNya di dunia, untuk diperintah dan dikekang dengan larangan. Serta untuk menguji mereka dengan tadir yang baik ataupun buruk, dengan kekayaan dan kemiskinan, dengan kemuliaan dan kehinaan, dengan kehidupan dan kematian, sebagai bentuk ujian dari Allah, Al-Kahfi7, siapa orang yang akhirnya terjebak dalam lubang-lubang fitnah, dan siapa yang berhasil selamat. Selanjutnya, “hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” Kemudian Kami akan membalas mereka sesuai dengan amalan-amalan mereka. Apabila baik, maka balasannya baik pula. Jika amalannya buruk, niscaya balasannya buruk pula. Allah tidak berbuat aniaya terhadap para hambaNya. Ayat ini menunjukkan kebatilan perkataan orang yang menyatakan kelanggengan hidup Khidir, bahwasanya beliau abadi di dunia ini. Ini merupakan pernyataan yang tidak ada buktinya, bertentangan dengan dalil-dalil agama.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 35 Seperti kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat. Yakni agar Kami melihat apakah kamu bersabar dan bersyukur atau tidak. Untuk diberikan balasan. Syaikh As Sa’diy berkata, “Ayat ini menunjukkan batilnya perkataan orang yang mengatakan bahwa Khadhir itu kekal, dan bahwa ia hidup kekal di dunia. Perkataan ini adalah perkataan yang tidak ada dalilnya dan bertentangan dengan dalil-dalil syar’i.”📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 35Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya. 36. Allah menerangkan sikap dan kelakuan orang-orang kafir terhadap rasulullah. Dan apabila orang-orang kafir itu melihat engkau, Muhammad, kapan dan di mana saja mereka bertemu, mereka hanya memperlakukan engkau menjadi bahan ejekan. Mereka mengatakan kepada se-samanya, 'apakah ini orang yang mencela tuhan-tuhanmu, yang dihormati dan disembah oleh leluhur kita'' mereka tidak menyadari bahwa sebenar-Nya merekalah yang selayaknya menerima ejekan, karena menyembah berhala yang tidak kuasa berbuat apa pun. Sejatinya mereka orang yang ing-kar mengingat Allah yang maha pengasih. Mereka menolak ajakan rasulullah untuk beriman kepada Allah yang menciptakan mereka dan memberi hidup dan kehidupan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian berbagai penjelasan dari banyak mufassirun terhadap makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 35 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah bagi kita semua. Support perjuangan kami dengan memberi hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Paling Sering Dilihat Kaji berbagai topik yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat Ayat 15 Lima Belas, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Buruj, Al-Qashash 77, Fatir 37, Al-Baqarah 177. Ada pula Ibrahim 7, Al-Isra, Ar-Rum 21, Yasin 82, An-Nisa 36, Ar-Rahman 13. Ayat 15 Lima BelasInnallaha Ma’ash ShabiriinAl-BurujAl-Qashash 77Fatir 37Al-Baqarah 177Ibrahim 7Al-IsraAr-Rum 21Yasin 82An-Nisa 36Ar-Rahman 13 Pencarian al kautsar arab dan artinya, qulillahumma malikal mulki tu'til, al ahzab ayat 70 latin, tulislah bunyi surat al-maun ayat ke-3, latin surat al furqan ayat 63 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
SekdaTarakan Dimutasi, Buat Kamu Yang Belum tahu, ini loh tugas
۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ Arab-Latin Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīnArtinya Dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang". Al-Anbiya 82 ✵ Al-Anbiya 84 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Berharga Terkait Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 83 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 83 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan surat Al-Anbiya ayat 83, antara lain seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan ingatlah wahai Rasul hamba kami Ayyub, ketika Kami mengujinya dengan kondisi buruk dan penyakit parah dalam tubuhnya. Dia telah kehilangan istri, harta benda, dan anaknya. Maka dia bersabar dan mengharapkan pahala dari Allah. Dan dia memanggil Tuhannya, “Sesungguhnya kondisi buruk telah menimpaku, sedang Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang diantara semua penyayang. Maka singkirkanlah penyakit ini dariku.”📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram83. Dan ingatlah -wahai Rasul- tentang kisah Ayub -'alaihissalām-, tatkala ia berdoa kepada Tuhannya saat ditimpa musibah seraya berkata, "Wahai Tuhanku! Sungguh aku telah ditimpa suatu penyakit, dan kehilangan keluargaku, padahal Engkaulah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang, maka hilangkanlah penyakit dan musibah yang menimpaku ini."📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah83-84. Allah mengingatkan Nabi Muhammad dan umatnya mengenai para nabi dan orang-orang shalih yang tunduk berdoa kepada Allah, kemudian Allah mengabulkan doa mereka. Di antara mereka adalah nabi dan hamba Allah, Ayyub, ketika dia berdoa “Aku terkena penyakit di tubuhku dan aku kehilangan keluargaku, sedangkan Engkau adalah Dzat yang paling pengasih; maka kasihilah aku dengan rahmat-Mu yang luas.” Maka Kami mengabulkan doanya; Kami hilangkan penyakitnya dan Kami karuniakan kepadanya keluarga yang dua kali lebih banyak dari keluarga yang dahulu. Ini merupakan rahmat dari Kami dan pelajaran besar bagi hamba-hamba Allah agar mereka senantiasa bersabar dalam menghadapi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah83. وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ الضُّرُّ dan ingatlah kisah Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit Yakni penyakit berat di badannya serta kematian keluarganya. وَأَنتَ أَرْحَمُ الرّٰحِمِينَ dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang” Kemudian Allah mengabarkan pengabulan doanya.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia1 . Jika dikatakan bagaimana Allah menamakan Ayyub sebagai hamba yang sabar, sedangkan ia telah menyampaikan kelahunnya dengan mengatakan { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ } "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit", dan ia juga mengatakan { أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلشَّيْطَٰنُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ } "Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan" [ Shad 41 ]? Maka kita katakan semua itu bukanlah keluhan, melainkan doa Ayyub kepada tuhannya, sebagaimana yang dijelaskan oleh ayat { فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَكَشَفْنَا مَا بِهِۦ مِن ضُرٍّ } "Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya" [ Al-Anbiya' 84 ]. 2 . Ayyun tidak sekalipun bersandar kepada perbuatan dan kesabarannya, melainkan ia bersandar kepada imannya yang kuat bahwa tuhannya sebaik-baik penyayang.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah83. Dan ingatlah Wahai nabi tentang kisah Ayub ketika berdoa kepada Tuhannya tentang penyakit yang menimpanya sudah sangat parah dan lama “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah kesulitan berupa penyakit, badan kurus, dan kehilangan keluarga dan harta benda. Dan Engkau adalah Dzat yang Maha Pengasih untuk mengabulkan doa” Adh-Dhurru adalah sesuatu yang menimpa diri manusia seperti penyakit, kekurusan. Sedangkan Adh-Dharru adalah kerusakan pada setiap sesuatuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahDan Ayyub ketika dia berdoa kepada Tuhannya,“Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit} telah ditimpa kemudaratan pada setiap sesuatu {padahal Engkau adalah Dzat yang paling penyayang dari semua yang penyayang”📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 83 Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji Ayyub dan memberikan kekuasaan kepada setan terhadap jasadnya sebagai cobaan baginya, setan kemudian meniup ke dalam jasad, maka keluarlah bisul yang buruk dan menjijikan, dan Beliau menderita penyakit itu dalam waktu yang sangat lama, ada yang mengatakan, selama 18 tahun Beliau menderita penyakit itu. Lebih dari itu anak-anaknya wafat, hartanya binasa dan manusia menjauhinya selain istrinya, maka Allah mendapatkannya dalam keadaan sabar dan ridha terhadap musibah itu, dan setelah sekian lama, ia pun berdoa seperti yang disebutkan dalam ayat di atas. Beliau bertawassul kepada Allah dengan keadaannya yang begitu parah dan dengan rahmat Allah yang luas lagi merata, maka Allah mengabulkan doanya dan berfirman kepadanya, “Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” Terj. Shaad 42 Maka Beliau menghantamkan kakinya ke bumi, kemudian keluarlah mata air yang sejuk, lalu Ayyub mandi dan minum daripadanya, kemudian Allah menghilangkan derita yang menimpanya.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 83Dan ingatlah kisah ayub, seorang nabi dan rasul yang mendapat cobaan berat dalam hidupnya, ketika dia berdoa kepada tuhannya dengan berserah dan bertawakal kepada-Nya. 'ya tuhanku, sungguh, aku telah ditimpa penyakit yang terasa sangat berat; tetapi aku yakin bahwa engkau tuhan yang maha penyayang dari semua yang penyayang, sehingga cobaan ini merupakan bentuk kasih sayang-Mu kepadaku. '84. Karena sikap nabi ayub yang sabar, berserah dan bertawakal kepada Allah dalam menyikapi penyakit yang menimpa dirinya, maka kami mengabulkan doa-Nya, lalu kami melenyapkan berbagai penyakit yang ada padanya sehingga penyakitnya sembuh lahir batin; dan kami pun mengembalikan keluarganya kepadanya untuk lebih menyempurnakan kebahagiaannya. Dan kami pun melipatgandakan jumlah keturunan nabi ayub sebagai suatu rahmat dari kami kepada hamba-Nya yang sabar, dan sekaligus kisah nabi ayub ini untuk menjadi peringatan bagi semua orang beriman yang menyembah kami agar bersabar, bertawakal dan berserah kepada Allah dalam menghadapi berbagai cobaan yang menimpa dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian beragam penjelasan dari berbagai mufassirin terhadap isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 83 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan bagi kita. Bantulah syi'ar kami dengan memberikan backlink ke halaman ini atau ke halaman depan Link Terbanyak Dilihat Terdapat banyak halaman yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Isra 32, Al-Qadr, Al-A’la, Al-Falaq, An-Naba, Seribu Dinar. Ada juga Adh-Dhuha, Yusuf 28, Al-Kafirun, Do’a Setelah Adzan, Al-Hujurat 13, Al-Fatihah. Al-Isra 32Al-QadrAl-A’laAl-FalaqAn-NabaSeribu DinarAdh-DhuhaYusuf 28Al-KafirunDo’a Setelah AdzanAl-Hujurat 13Al-Fatihah Pencarian al hijr ayat 94, surah zina, al baqarah ayat 19, surat jin, al mujadalah Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
TRIBUNNEWSCOM - Berikut ini doa Nabi Yunus agar terlepas dari kesulitan, lengkap dengan tulisan arab, latin, dan artinya. Doa Nabi Yunus terdapat dalam Alquran Surat Al Anbiya' ayat 87. Doa ini
21. QS. Al-Anbiya Para Nabi 112 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِقۡتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمۡ وَهُمۡ فِىۡ غَفۡلَةٍ مُّعۡرِضُوۡنَۚ Iqtaraba linnaasi hisaa buhum wa hum fii ghaflatim mu'riduun 1. Telah semakin dekat kepada manusia perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam keadaan lalai dengan dunia, berpaling dari akhirat. مَا يَاۡتِيۡهِمۡ مِّنۡ ذِكۡرٍ مِّنۡ رَّبِّہِمۡ مُّحۡدَثٍ اِلَّا اسۡتَمَعُوۡهُ وَهُمۡ يَلۡعَبُوۡنَۙ Maa yaatiihim min zikrim mir Rabbihim muhdasin illas tama'uuhu wa hum yal'abuun 2. Setiap diturunkan kepada mereka ayat-ayat yang baru dari Tuhan, mereka mendengarkannya sambil bermain-main. لَاهِيَةً قُلُوۡبُهُمۡ ؕ وَاَسَرُّوا النَّجۡوَىۖ الَّذِيۡنَ ظَلَمُوۡا ۖ هَلۡ هٰذَاۤ اِلَّا بَشَرٌ مِّثۡلُكُمۡ ۚ اَفَتَاۡتُوۡنَ السِّحۡرَ وَاَنۡتُمۡ تُبۡصِرُوۡنَ Laahiyatan quluubuhum; wa asarrun najwal laziina zalamuu hal haazaa illaa basharum mislukum afataa tuunas sihra wa antum tubsiruun 3. Hati mereka dalam keadaan lalai. Dan orang-orang yang zhalim itu merahasiakan pembicaraan mereka, "Orang ini Muhammad tidak lain hanyalah seorang manusia juga seperti kamu. Apakah kamu menerima sihir itu padahal kamu menyaksikannya?" قٰلَ رَبِّىۡ يَعۡلَمُ الۡقَوۡلَ فِى السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِۖ وَهُوَ السَّمِيۡعُ الۡعَلِيۡمُ Qoola Rabbii ya'lamul qawla fis samaaa'i wal ardi wa Huwas Samii'ul Aliim 4. Dia Muhammad berkata, "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui!" بَلۡ قَالُوۡۤا اَضۡغَاثُ اَحۡلَامٍۢ بَلِ افۡتَـرٰٮهُ بَلۡ هُوَ شَاعِرٌ ۖۚ فَلۡيَاۡتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَاۤ اُرۡسِلَ الۡاَوَّلُوۡنَ Bal qooluuu adghaasu ahlaamim balif taraahu bal huwa shaa'irun falyaatinaa bi Aayatin kamaa ursilal awwaluun 5. Bahkan mereka mengatakan, "Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi yang kacau, atau hasil rekayasanya Muhammad, atau bahkan dia hanya seorang penyair, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda bukti, seperti halnya rasul-rasul yang diutus terdahulu." مَاۤ اٰمَنَتۡ قَبۡلَهُمۡ مِّنۡ قَرۡيَةٍ اَهۡلَـكۡنٰهَاۚ اَفَهُمۡ يُؤۡمِنُوۡنَ Maaa aaamanat qablahum min qaryatin ahlaknaahaa a-fahum yu'minuun 6. Penduduk suatu negeri sebelum mereka, yang telah Kami binasakan, mereka itu tidak beriman padahal telah Kami kirimkan bukti. Apakah mereka akan beriman? وَمَاۤ اَرۡسَلۡنَا قَبۡلَكَ اِلَّا رِجَالًا نُّوۡحِىۡۤ اِلَيۡهِمۡ فَاسْأَلُوا اَهۡلَ الذِّكۡرِ اِنۡ كُنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ Wa maaa arsalnaa qablaka illaa rijaalan nuuhiii ilaihim fas'aluu ahlaz zikri in kuntum laa ta'lamuun 7. Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum engkau Muhammad, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. وَمَا جَعَلۡنٰهُمۡ جَسَدًا لَّا يَاۡكُلُوۡنَ الطَّعَامَ وَمَا كَانُوۡا خٰلِدِيۡنَ Wa maa ja'alnaahum jasadal laa yaakuluunat ta'aama wa maa kaanuu khaalidiin 8. Dan Kami tidak menjadikan mereka rasul-rasul suatu tubuh yang tidak memakan makanan dan mereka tidak pula hidup kekal. ثُمَّ صَدَقۡنٰهُمُ الۡوَعۡدَ فَاَنۡجَيۡنٰهُمۡ وَمَنۡ نَّشَآءُ وَاَهۡلَكۡنَا الۡمُسۡرِفِيۡنَ summa sadaqnaa humul wa'da fa-anjainaahum wa man nashaaa'u wa ahlaknal musrifiin 9. Kemudian Kami tepati janji yang telah Kami janjikan kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki, dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. لَقَدۡ اَنۡزَلۡنَاۤ اِلَيۡكُمۡ كِتٰبًا فِيۡهِ ذِكۡرُكُمۡؕ اَفَلَا تَعۡقِلُوۡنَ Laqad anzalnaaa ilaikum Kitaaban fiihi zikrukum afalaa ta'qiluun 10. Sungguh, telah Kami turunkan kepadamu sebuah Kitab Al-Qur'an yang di dalamnya terdapat peringatan bagimu. Maka apakah kamu tidak mengerti? وَكَمۡ قَصَمۡنَا مِنۡ قَرۡيَةٍ كَانَتۡ ظَالِمَةً وَّاَنۡشَاۡنَا بَعۡدَهَا قَوۡمًا اٰخَرِيۡنَ Wa kam qasamnaa min qaryatin kannat zaalimatanw wa anshadnaa ba'dahaa qawman aakhariin 11. Dan berapa banyak penduduk negeri yang zhalim yang telah Kami binasakan, dan Kami jadikan generasi yang lain setelah mereka itu sebagai penggantinya. فَلَمَّاۤ اَحَسُّوۡا بَاۡسَنَاۤ اِذَا هُمۡ مِّنۡهَا يَرۡكُضُوۡنَؕ Falammaaa ahassuu baasanaaa izaaa hum minhaa yarkuduun 12. Maka ketika mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka melarikan diri dari negerinya itu. لَا تَرۡكُضُوۡا وَ ارۡجِعُوۡۤا اِلٰى مَاۤ اُتۡرِفۡتُمۡ فِيۡهِ وَمَسٰكِنِكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تُسۡــَٔلُوۡنَ Laa tarkuduu warji'uuu ilaa maaa utriftum fiihe wa masaakinikum la'allakum tus'aluun 13. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada kesenangan hidupmu dan tempat-tempat kediamanmu yang baik, agar kamu dapat ditanya. قَالُوۡا يٰوَيۡلَنَاۤ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيۡنَ Qooluu yaa wailanaaa innaa kunnaa zaalimiin 14. Mereka berkata, "Betapa celaka kami, sungguh, kami orang-orang yang zhalim." فَمَا زَالَتۡ تِّلۡكَ دَعۡوٰٮهُمۡ حَتّٰى جَعَلۡنٰهُمۡ حَصِيۡدًا خٰمِدِيۡنَ Famaa zaalat tilka da'waahum hattaa ja'alnaahum hasiidan khaamidiin 15. Maka demikianlah keluhan mereka berkepanjangan, sehingga mereka Kami jadikan sebagai tanaman yang telah dituai, yang tidak dapat hidup lagi. وَمَا خَلَقۡنَا السَّمَآءَ وَالۡاَرۡضَ وَمَا بَيۡنَهُمَا لٰعِبِيۡنَ Wa maa khalaqnas samaaa'a wal arda wa maa bainahumaa laa'ibiin 16. Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala apa yang ada di antara keduanya dengan main-main. لَوۡ اَرَدۡنَاۤ اَنۡ نَّـتَّخِذَ لَهۡوًا لَّا تَّخَذۡنٰهُ مِنۡ لَّدُنَّاۤ ۖ اِنۡ كُنَّا فٰعِلِيۡنَ Law aradnaaa an nattakhiza lahwal lat takhaznaahu mil ladunnaaa in kunnaa faa'iliin 17. Seandainya Kami hendak membuat suatu permainan istri dan anak, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami, jika Kami benar-benar menghendaki berbuat demikian. بَلۡ نَـقۡذِفُ بِالۡحَـقِّ عَلَى الۡبَاطِلِ فَيَدۡمَغُهٗ فَاِذَا هُوَ زَاهِقٌ ؕ وَلَـكُمُ الۡوَيۡلُ مِمَّا تَصِفُوۡنَ Bal naqzifu bilhaqqi 'alal baatili fa yadmaghuhuu fa izaa huwa zaahiq; wa lakumul wailu mimmaa tasifuun 18. Sebenarnya Kami melemparkan yang hak kebenaran kepada yang batil tidak benar lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu yang batil lenyap. Dan celaka kamu karena kamu menyifati Allah dengan sifat-sifat yang tidak pantas bagi-Nya. وَلَهٗ مَنۡ فِى السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضِؕ وَمَنۡ عِنۡدَهٗ لَا يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِهٖ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُوۡنَۚ Wa lahuu man fis samaawaati wal ard; wa man 'indahuu laa yastakbiruuna 'an 'ibaada tihii wa laa yastahsiruun 19. Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di bumi. Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak pula merasa letih. يُسَبِّحُوۡنَ الَّيۡلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفۡتُرُوۡنَ Yusabbihuuna laila wannahaara laa yafturuun 20. Mereka malaikat-malaikat bertasbih tidak henti-hentinya malam dan siang.
Itis also the longest chapter of the Quran making up 8% of the entire book Holy Qur an Surah Al Baqarah Ayat 1 86 Most Searched Surah Surah Chapter The translation and meaning of both quranic ayatul about ahlus sunnah The translation and meaning of both quranic ayatul about ahlus sunnah. Title: Surah Ya-Seen (pdf) Author: www Surah Rahman with
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID F7VRI_CAKKriVzvohwkDKceh_N0pC_gWtLvmr25EGswiHloB3RmpMA==
ALQuran Surat Al Anbiya Quran Surat Al-Anbiya Ayat 85 وَإِسْمَٰعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا ٱلْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِّنَ ٱلصَّٰبِرِينَ. Arab-Latin: Wa ismā'īla wa idrīsa wa żal-kifl, kullum minaṣ-ṣābirīn. Terjemah Arti: Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli.
Pada ayat ini Allah mengingatkan Rasul-Nya dan kaum Muslimin semuanya, kepada kisah Nabi Yunus, yang pada permulaan ayat ini disebutkan dengan nama "dzun Nun". dzu berarti "yang mempunyai", sedang an-Nun berarti "ikan besar". Maka dzu an-Nun berarti "Yang empunya ikan besar". Ia dinamakan demikian, karena pada suatu ketika ia pernah dijatuhkan ke laut dan ditelan oleh seekor ikan besar. Kemudian, karena pertolongan Allah, maka ia dapat keluar dari perut ikan tersebut dengan selamat dan dalam keadaan utuh. Perlu diingat, bahwa kisah Nabi Yunus di dalam Al-Qur'an terdapat pada dua buah surah, yaitu Surah al-Anbiya' dan Surah shad. Apabila kita bandingkan antara ayat-ayat yang terdapat pada kedua Surah tersebut yang mengandung kisah Nabi Yunus ini, terdapat beberapa persamaan, misalnya dalam ungkapan-ungkapan yang berbunyi Betapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, lalu mereka meminta tolong padahal waktu itu bukanlah saat untuk lari melepaskan diri. shad/38 3 Ungkapan tersebut terdapat dalam Surah al-Anbiya' ini, dan terdapat pula dalam ayat Surah shad. Perhatikan pula al-Anbiya'/2111 dan Yunus/10 13. Dalam ayat ini Allah berfirman, mengingatkan manusia pada kisah Nabi Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah. Yang dimaksud ialah bahwa pada suatu ketika Nabi Yunus sangat marah kepada kaumnya, karena mereka tidak juga beriman kepada Allah. Ia telah diutus Allah sebagai Rasul-Nya untuk menyampaikan seruan kepada umatnya, untuk mengajak mereka kepada agama Allah. Tetapi hanya sedikit saja di antara mereka yang beriman, sedang sebagian besar mereka tetap saja ingkar dan durhaka. Keadaan yang demikian itu menjadikan ia marah, lalu pergi ke tepi laut, menjauhkan diri dari kaumnya. Kisah ini memberi kesan bahwa Nabi Yunus tidak dapat berlapang hati dan sabar menghadapi umatnya. Akan tetapi memang demikianlah keadaannya, ia termasuk nabi-nabi yang sempit dada. Memang dari sekian banyak Nabi dan Rasul yang diutus Allah, hanya lima orang saja yang disebut "Ulul Azmi", yaitu rasul-rasul yang amat sabar dan ulet. Mereka adalah Nabi Ibrahim, Musa, Isa, Nuh dan Muhammad saw. Sedang yang lain-lainnya, walaupun mereka ma'shum dari dosa besar dan sifat-sifat yang tercela, namun pada saat-saat tertentu sempit juga dada mereka menghadapi kaum yang ingkar dan durhaka kepada Allah. Akan tetapi, walaupun Nabi Yunus pada suatu ketika marah kepada kaumnya, namun kemarahannya itu dapat dipahami, karena ia sangat ikhlas kepada mereka, dan sangat ingin agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat dengan menjalankan agama Allah yang disampaikannya kepada mereka. Tetapi ternyata sebagian besar dari mereka itu tetap ingkar dan durhaka. Inilah yang menyakitkan hatinya, dan mengobarkan kemarahannya. Nabi Muhammad sendiri, walaupun sudah termasuk ulul 'azmi, namun Allah beberapa kali memberi peringatan kepada beliau agar jangan sampai marah dan bersempit hati menghadapi kaumnya yang ingkar. Allah berfirman dalam ayat yang lain Maka bersabarlah engkau Muhammad terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti Yunus orang yang berada dalam perut ikan. al- Qalam/68 48 Firman-Nya lagi kepada Nabi Muhammad saw Maka boleh jadi engkau Muhammad hendak meninggalkan sebagian dari apa yang diwahyukan kepadamu dan dadamu sempit karenanya. Hud/11 12 Ringkasnya sifat marah yang terdapat pada Nabi Yunus bukanlah timbul dari sifat yang buruk, melainkan karena kekesalan hatinya melihat keingkaran kaumnya yang semula diharapkannya untuk menerima dan melaksanakan agama Allah yang disampaikannya. Selanjutnya dalam ayat ini Allah menjelaskan kesalahan Nabi Yunus dimana kemarahannya itu menimbulkan kesan bahwa seolah-olah dia mengira bahwa sebagai Nabi dan Rasul Allah tidak akan pernah dibiarkan menghadapi kesulitan, sehingga jalan yang dilaluinya akan selalu indah tanpa halangan. Akan tetapi dalam kenyatan tidak demikian. Pada umumnya para rasul dan nabi banyak menemui rintangan, bahkan siksaan dan ejekan terhadap dirinya dari orang-orang yang ingkar. Hanya saja dalam keadaan yang sangat gawat, baik dimohon atau tidak oleh yang bersangkutan, Allah mendatangkan pertolongan-Nya, sehingga Rasul-Nya selamat dan umatnya yang ingkar itu mengalami kebinasaan. Menurut riwayat yang dinukil dari Ibnu Kashir, bahwa ketika Nabi Yunus dalam keadaan marah, ia lalu menjauhkan diri dari kaumnya pergi ke tepi pantai. Di sana ia menjumpai sebuah perahu, lalu ia ikut serta naik ke perahu itu dengan wajah yang muram. Di kala perahu itu hendak berlayar, datanglah gelombang besar yang menyebabkan perahu itu terancam tenggelam apabila muatannya tidak segera dikurangi. Maka nahkoda perahu itu berkata, "Tenggelamnya seseorang lebih baik daripada tenggelamnya kita semua." Lalu diadakan undian untuk menentukan siapakah di antara mereka yang harus dikeluarkan dari perahu itu. Setelah diundi, ternyata bahwa Nabi Yunuslah yang harus dikeluarkan. Akan tetapi, penumpang kapal itu merasa keberatan mengeluarkannya dari pertahu itu. Maka undian dilakukan sekali lagi, tetapi hasilnya tetap demikian. Bahkan undian yang ketiga kalinya pun demikian pula. Akhirnya Yunus melepaskan pakaiannya, lalu ia terjun ke laut atas kemauannya sendiri. Allah mengirim seekor ikan besar yang berenang dengan cepat lalu menelan Yunus. Dalam ayat ini selanjutnya Allah menerangkan bahwa setelah Nabi Yunus berada dalam tiga tingkat "kegelapan berbeda", maka ia berdoa kepada Allah, "Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." Yang dimaksud dengan tiga kegelapan berbeda di sini ialah bahwa Nabi Yunus sedang berada di dalam perut ikan yang gelap, dalam laut yang dalam dan gelap, dan di malam hari yang gelap gulita pula. Pengakuan Nabi Yunus bahwa dia "termasuk golongan orang-orang yang zalim", berarti dia sadar atas kesalahannya yang telah dilakukannya sebagai Nabi dan Rasul, yaitu tidak sabar dan tidak berlapang dada menghadapi kaumnya, seharusnya ia bersabar sampai menunggu datangnya ketentuan Allah atas kaumnya yang ingkar itu. Karena kesadaran itu maka ia mohon ampun kepada Allah, dan mohon pertolongan-Nya untuk menyelamatkan dirinya dari malapetaka itu.
RINGTIMESSITUBONDO - Mari kita simak bacaan surat Al-Anbiya ayat 87 dan 8i yang digunakan oleh Nabi Yusuf melindungi diri orang-orang yang akan mencelakai dirinya. Agar selalu dalam perlindungan Allah SWT, maka dari itu Nabi Yunus meminta perlindungan dan pertolongan dengan cara membaca surat Al-Anbiya ayat 87 dan 88 .
وَذَا النُّونِ إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ Dan ingatlah kisah Dzun Nun Yunus, ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya menyulitkannya, maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim". Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan ingatlah kisah Dzun Nun yaitu orang yang mempunyai ikan yang besar, dia adalah Nabi Yunus bin Mataa. Kemudian dijelaskan kalimat Dzun Nun ini oleh Badalnya pada ayat selanjutnya, yaitu ketika ia pergi dalam keadaan marah terhadap kaumnya, disebabkan perlakuan kaumnya yang menyakitkan dirinya, sedangkan Nabi Yunus belum mendapat izin dari Allah untuk pergi lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mampu untuk menjangkaunya menghukumnya sesuai dengan apa yang telah Kami pastikan baginya, yaitu menahannya di dalam perut ikan paus, atau menyulitkan dirinya disebabkan hal tersebut maka ia menyeru dalam tempat yang gelap gulita gelapnya malam dan gelapnya laut serta gelapnya suasana dalam perut ikan paus "bahwa asal kata An adalah Bi-an, artinya, bahwasanya tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim" karena pergi dari kaumku tanpa seizin Allah. Sebutkan pula kisah tentang Yûnus, tokoh utama peristiwa ikan paus. Suatu ketika ia merasa sesak dada karena kaumnya berpaling dari seruan yang ia sampaikan, hingga menyebabkannya marah dan pergi meninggalkan mereka. Dia menyangka bahwa Allah memperkenankan untuk melakukan hal itu dan tidak akan menghukumnya. Kemudian ia pun ditelan ikan paus dan hidup di dalam perutnya dalam kegelapan laut. Hingga, ketika ia mengakui kesalahan-kesalahan yang telah dilakukan, ia pun memanjatkan doa kepada Allah seraya berkata, "Wahai Tuhanku, tidak ada sembahan yang sebenarnya kecuali Engkau. Aku menyucikan-Mu dari sesuatu yang tidak pantas bagi diri-Mu. Aku mengaku telah menganiaya diriku dengan melakukan hal-hal yang tidak membuat-Mu berkenan." Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yakni ingatlah hamba dan rasul Kami Dzunnun, yaitu Yunus bin Mata dengan menyebutkan kebaikannya dan memujinya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengutusnya kepada penduduk Neinawa dan mengajak mereka beriman, namun ternyata mereka tidak beriman, maka Beliau mengancam mereka dengan azab yang akan turun setelah berlalu tiga hari. Ketika azab datang, dan mereka menyaksikannya dengan mata kepala, maka mereka keluar ke gurun membawa anak-anak dan hewan ternak mereka, lalu mereka bersama-sama berdoa kepada Allah dengan merendahkan diri kepada-Nya dan bertobat, maka Allah angkat azab itu dari mereka sebagaimana firman Allah Taâala, âDan mengapa tidak ada penduduk suatu kota yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka kaum Yunus itu beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang Terj. Yunus 98 dan firman-Nya, âDan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang Terj. Ash Shaffaat 147-148 Kaum Yunus akhirnya beriman, akan tetapi Yunus pergi meninggalkan kaumnya karena marah kepada mereka padahal Allah belum mengizinkan, Beliau pergi bersama beberapa orang menaiki perahu dan ketika itu datang ombak yang besar, mereka pun khawatir akan tenggelam, maka mereka melakukan undian untuk melempar salah seorang di antara mereka ke laut agar beban perahu semakin ringan, ternyata hasil undian tertuju kepada Yunus, lalu mereka enggan melemparnya, maka mereka mengulangi lagi, dan ternyata tertuju kepada Yunus lagi, namun mereka tetap enggan melemparnya, maka dilakukan undian sekali lagi dan ternyata hasil undian tetap jatuh kepada Yunus, maka Yunus berdiri dan melepas pakaiannya lalu melemparkan dirinya ke laut, dan Allah telah mengirimkan ikan besar, maka ikan itu datang menelan Yunus. Allah mewahyukan kepada ikan itu agar tidak memakan dagingnya dan tidak meremukkan tulangnya karena Yunus bukanlah rezeki untuknya, perutnya hanyalah sebagai penjara baginya. Ada yang berpendapat, bahwa Beliau tinggal dalam perut ikan selama 40 hari. Ketika Beliau mendengar ucapan tasbih dari batu kerikil di tempatnya itu, maka Beliau mengucapkan, âTidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang Beliau mengakui keberhakan Allah untuk diibadahi dan menyucikan-Nya dari segala aib dan kekurangan serta mengakui kezaliman dirinya, maka Allah mengabulkan doanya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, âMaka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,-Niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan Dan Kami tumbuhkan untuknya sebatang pohon dari jenis Terj. Ash Shaaffaat 143-146. Kepada kaumnya. Yakni memutuskan baginya untuk ditahan dalam dalam perut ikan atau menyempitkannya. Yang dimaksud dengan keadaan yang sangat gelap ialah di dalam perut ikan, di dalam laut dan di malam hari. Karena meninggalkan kaumku tanpa izin-Mu.
MResky S 22/03/2020. Kandungan Surah Al-Anbiya Ayat 87-88 ini, Allah menyuruh Rasul-Nya untuk mengajukan pertanyaan kepada kaum kafir, untuk menyadarkan mereka tentang kekuasaan Allah. Allah menegaskan kembali, bahwa tuhan-tuhan yang disembah mereka itu tidak akan luput dari azab Allah.
وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ Arab-Latin Wa mā arsalnāka illā raḥmatal lil-'ālamīnArtinya Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam. Al-Anbiya 106 ✵ Al-Anbiya 108 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 107 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 107 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah berharga dari ayat ini. Ada aneka ragam penafsiran dari beragam mufassirun berkaitan makna surat Al-Anbiya ayat 107, antara lain seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan Kami tidaklah mengutusmu wahai Rasul kecuali sebagai rahmat bagi seluruh manusia. Maka barangsiapa beriman kepadamu, niscaya dia akan berbahagia dan selamat, dan barangsiapa tidak beriman, maka dia akan gagal dan merugi.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram107. Dan Kami tidaklah mengutus engkau -wahai Muhammad- melainkan sebagai rahmat bagi semua makhluk, disebabkan mulianya sifatmu berupa rasa komitmen dan tekad untuk memberikan hidayah pada manusia dan menyelamatkan mereka dari azab Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah107-109. Hai Rasulullah, tidaklah Kami mengutusmu untuk mengemban agama ini melainkan sebagai rahmat dan pemberi hidayah bagi manusia dan jin. Katakanlah kepada para hamba “Tuhanku telah mewahyukan kepadaku bahwa Tuhan kalian yang berhak disembah adalah Tuhan Yang Esa, maka berserah dirilah kepada-Nya dan tunduklah kepada ketaatan-Nya.” Dan jika mereka berpaling dari agama Islam maka katakanlah kepada mereka “Aku menyampaikan kebenaran kepada kalian semuanya, dan aku tidak mengetahui apakah azab dan hari kiamat yang diancamkan kepada kalian masih lama atau sebentar lagi?”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah107. وَمَآ أَرْسَلْنٰكَ Dan tiadalah Kami mengutus Yakni Hai Muhammad Kami tidak mengutusmu dengan syariat-syariat dan hukum-hukum. إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِينَ melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam Yakni bagi seluruh manusia. Adapun bentuk rahmat bagi orang-orang kafir adalah mereka menjadi aman dari bencana, kutukan, dan kehancuran dengan adanya syariat-syariat dan hukum-hukum ini.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah107. Dan Kami tidak mengutusmu dengan membawa syariat dan hukum, wahai Nabi kecuali sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dan jin, karena kamu diutus untuk membahagiakan dan memperbaiki kehidupan dunia dan akhirat📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahKami tidak mengutusmu, kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alamMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H107. Berikutnya, Allah menyanjung RasulNya yang membawa al-Quran. Allah berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.” Beliau merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan bagi para hambaNya. Kaum Mukminin menerima bingkisan rahmat ini dan mensyukurinya serta menyikapinya dengan baik. Semmentara itu, kalangan lainnya , mereka mengingkarinya dan merubah kenikmatan Allah dengan bentuk kekufuran, enggan untuk menerima rahmat dan kenikmatanNya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anbiya ayat 107 Selanjutnya, Allah memuji Rasul-Nya yang datang membawa Al Qur’an. Diutus-Nya Beliau adalah rahmat bagi alam semesta. Orang-orang mukmin menerima rahmat itu dan mensyukurinya, oleh karenanya mereka membenarkan Beliau, sedangkan selain mereka kufur terhadap nikmat itu dan menggantinya dengan kekafiran serta menolak rahmat tersebut.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 107107. Tujuan Allah mengutus nabi Muhammad membawa agama islam bukan untuk membinasakan orang-orang kafir, melainkan untuk menciptakan perdamaian. Dan kami tidak mengutus engkau Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Perlindungan, kedamaian, dan kasih sayang yang lahir dari ajaran dan pengamalan islam yang baik dan benar. 108. Pada ayat sebelumnya diterangkan bahwa Allah mengutus nabi Muhammad membawa agama islam agar menjadi rahmat bagi manusia dan lingkungan hidup. Pada ayat ini Allah meminta nabi Muhammad menjelaskan ajaran dasar agama islam. Katakanlah wahai Muhammad, 'sungguh, apa yang diwahyukan kepadaku yang menjadi ajaran pokok agama yang dibawa para nabi, ialah bahwa tuhanmu Allah adalah tuhan yang esa, yang melahirkan prinsip tauhid, tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada ibadah kecuali kepada-Nya; maka apakah kamu telah berserah diri kepada-Nya dengan beriman, beribadah dan mematuhi ajaran-Nya''.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangDemikian aneka ragam penjabaran dari kalangan ahli tafsir terkait makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 107 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita. Bantu kemajuan kami dengan memberikan hyperlink menuju halaman ini atau menuju halaman depan Link Cukup Banyak Dilihat Kaji berbagai materi yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat Ibrahim 7, Fatir 37, Al-Buruj, Ayat 15 Lima Belas, Ar-Rum 21, Al-Qashash 77. Ada pula Yasin 82, Al-Isra, Ar-Rahman 13, Al-Baqarah 177, Innallaha Ma’ash Shabiriin, An-Nisa 36. Ibrahim 7Fatir 37Al-BurujAyat 15 Lima BelasAr-Rum 21Al-Qashash 77Yasin 82Al-IsraAr-Rahman 13Al-Baqarah 177Innallaha Ma’ash ShabiriinAn-Nisa 36 Pencarian an naba ayat 13, quran surat ali imron ayat 190-191, surah al anbiya ayat 35, annisa ayat 163, surat at taubah ayat 14 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
ETylx. 06uc1afsuw.pages.dev/33306uc1afsuw.pages.dev/16606uc1afsuw.pages.dev/3106uc1afsuw.pages.dev/31806uc1afsuw.pages.dev/22606uc1afsuw.pages.dev/9006uc1afsuw.pages.dev/21806uc1afsuw.pages.dev/15606uc1afsuw.pages.dev/227
surat al anbiya ayat 87 latin